Masyarakat Indonesia lebih memilih berinvestasi di obligasi pemerintah ketimbang obligasi korporasi. Hal ini diketahui dari survei perilaku investasi yang digelar Katadata Insight Center (KIC) bersama Zigi.id dan Sisi+.
Hasil survei menunjukkan bahwa 86,1% responden membeli obligasi pemerintah, sedangkan yang membeli obligasi korporasi hanya 26,6%.
Jika dilihat dari jenisnya, obligasi yang paling laris adalah Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) yang dibeli oleh 59,7% responden.
Sukuk Ritel (SukRi) menjadi obligasi pemerintah terlaris kedua, dengan pembeli mencapai 39,6% dari seluruh responden. Sedangkan Saving Bond Ritel (SBR) dibeli oleh 37% responden.
Selanjutnya Sukuk Negara Tabungan (ST) dibeli oleh 26,6% responden, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dibeli oleh 20,8% responden. Terakhir, obligasi bunga tetap (fixed rate bonds) dibeli oleh 4,1% responden.
Total responden dalam survei ini berjumlah 1.939 orang yang tersebar di 33 provinsi Indonesia. Survei dilakukan secara online menggunakan metode non-probability sampling, dengan margin of error di kisaran 2,23%.
Survei ini juga menanyakan mengenai platform yang digunakan masyarakat untuk membeli obligasi dan forex. Laporan lengkap survei ini, yang meliputi keseluruhan pilihan responden serta analisis perilaku investasi generasi muda, dapat diunduh melalui https://katadata.co.id/platform-investasi.
(Baca Juga: Apa Jenis Investasi yang Paling Banyak Diminati Masyarakat?)