Kekhawatiran terhadap kebijakan pengetatan likuiditas (tapering) di Amerika Serikat (AS) membuat investor menahan diri sementara waktu masuk ke pasar surat utang domestik. Di sisi lain, para pelaku pasar kembali melakukan aksi ambil untung pada hari ini.
Hal tersebut lantas membuat harga obligasi di pasar surat utang domestik mengalami koreksi. Sementara, imbal hasil obligasi mengalami kenaikan.
Berdasarkan laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup di level 328,6681 pada perdagangan Jumat, 17 September 2021. Angka tersebut turun 0,171 poin (0,01%) dari penutupan sehari sebelumnya di level 328,6852.
Rinciannya, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) pada hari ini ditutup turun 0,0297 poin (0,02%) ke level 121,1785. Sementara Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Effective Yield) naik 0,0037 poin (0,06%) menjadi 5,8245.
Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup turun 0,0184 poin (0,01%) ke posisi 322,3892. Sedangkan Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) naik 0,0077 poin (0,00%) ke posisi 358,24.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada hari ini ditransaksikan menguat Rp 30 (0,21%) ke level Rp 14.222,5/US$ dari penutupan sehari sebelumnya. Dari bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 23,3 poin (0,38%) ke level 6.133,25.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Hari Ini Ditutup Turun 0,06% ke Level 328,6852 (Kamis, 16/9))