Para pelaku pasar obligasi domestik merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh dalam beberapa hari belakangan dengan melepas sebagian portofolionya di surat utang. Imbasnya, indeks harga obligasi turun, sementara imbal hasilnya bergerak naik.
Dari laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup di level 328,6852 pada perdagangan Kamis, 16 September 2021. Angka tersebut turun 0,1987poin (0,06%) dari penutupan sehari sebelumya di 328,8838.
Rinciannya, Indeks Komposit Keuntungan Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) ditutup turun 0,0977 poin (0,08%) ke posisi 121,2082. Sementara Indeks Komposit Yield Bersih (INDOBeX Composite Effective Yield) naik 0,022 poin (0,38%) menjadi 5,8208.
Adapun Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) pada perdagangan hari ini ditutup terkoreksi 0,1957 poin (0,06%) menjadi 322,4076. Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi (INDOBeX Corporate Total Return) turun 0,2042 poin (0,06%) ke level 358,2323.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Ditutup Naik 0,13% ke Level 328,88 (Rabu, 15 September 2021))
Mengutip data Bloomberg, terapresianya dollar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia membuat penguatan rupiah kembali tertahan. Indeks Dolar AS (DXY) di pasar global ditransaksikan naik 0,2 poin (0,22%) ke level 92,75 pada hari ini (hingga pukul 3:55 WIB). Alhasil, nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah Rp 10 (0,2%) ke posisi Rp 14.252,5 per dolar AS.
Dari bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun tipis 0,29poin (0,0%) ke posisi 6.109,94.