Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$ 415.679 juta pada Juli 2021. Jumlah itu naik 0,012% dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar US$ 415.628 juta (month to month/m-m). Dengan posisi ULN tersebut, berarti ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 tumbuh 1,7% yoy.
Sepanjang tahun 2021 utang luar negeri Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan yang fluktuatif. Kenaikan utang luar negeri sebelumnya terjadi pada Februari 2021 yang mencapai US$ 421.789 juta, naik 0,37% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 420.207 juta. Sementara penurunan terjadi pada bulan berikutnya, Maret, yang sebesar US$ 415.404 juta, terendah selama tahun 2021 ini.
ULN bank sentral tercatat sebesar US$ 2.838 juta pada Juli 2021, tumbuh 0,07% secara bulanan (m-to-m). Secara tahunan, ULN bank sentral tumbuh sebesar 1,5% (yoy). Sementara ULN swasta tercatat sebesar US$ 206.979 juta pada Juli 2021, turun 0,37% dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi tumbuh 0,05% secara tahunan (yoy).
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Rabu 15 September 2021.
Menurut Erwin, ULN Indonesia tetap sehat tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 36,6%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,5%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,3% dari total ULN.