Sejak awal tahun sampai pertengahan Mei 2022, indeks saham sektor energi terlihat paling bersinar seiring naiknya harga komoditas energi di pasar global.
Hal ini tercermin dari indeks sektor tersebut yang naik paling kencang dibandingkan dengan indeks sektor lainnya, seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sektor energi berada di level 1.632,26 pada perdagangan Rabu (18/5/2022).
Jika dibandingkan dengan posisi 30 Desember 2021, indeks saham sektor energi sudah naik 43,24% (year to date/ytd). Angka ini jauh di atas tingkat kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bursa Jakarta.
Sebelumnya IHSG ditutup naik 148,95 poin ke level 6.793,4 pada perdagangan Rabu (18/5/2022). Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, IHSG hanya naik 3,22% (ytd).
Beberapa saham sektor energi yang mencatat kenaikan selama periode 30 Desember 2021–18 Mei 2022 adalah:
- ENRG: naik 131,37% (ytd)
- ITMG: naik 78,10% (ytd)
- INDY: naik 67,64% (ytd)
- PTBA: naik 47,60% (ytd)
- ADRO: naik 41,78% (ytd)
- AKRA: naik 26,19% (ytd)
- MEDC: naik 21,24% (ytd)
- PGAS: naik 14,55% (ytd)
- HRUM: naik 6,30% (ytd)
- ELSA: naik 5,07% (ytd)
Berikutnya, indeks saham sektor transportasi naik 24,1% (ytd) ke level 1.984,91. Diikuti indeks sektor industri naik 21,03% (ytd) ke posisi 1.254,68, lalu indeks industri dasar naik 9,2% (ytd) ke level 1.348.
Sedangkan indeks saham sektor teknologi justru mengalami koreksi terdalam, yakni sebesar 17,48% (ytd) ke level 7.421,87. Diikuti indeks sektor properti turun 8,83% (ytd) ke posisi 704,8, dan indeks sektor finansial turun 3,21% (ytd) ke posisi 1.477,82.
(Baca Juga: Migas Dominasi Bauran Energi Primer Nasional)