Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi Dini Hari Ini, Tinggi Abu Vulkanik 600 Meter dari Atas Puncak

Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Minggu (25/2/2024) pukul 04.50 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 12 kali.

Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 2.023 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 milimeter dan durasi 60 detik.

(Baca: Ini Bencana Alam Paling Banyak di Indonesia sampai Awal September 2023)

Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 25 Februari 2024 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 15 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17-35,3 milimeter dan lama gempa 39-160 detik.

Kemudian, 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-5,8 mm dan lama gempa 31-137 detik serta 362 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,2-26 milimeter dan lama gempa 46-273 detik.

PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur, selatan dan tenggara puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 264 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Marapi di Sumatera Barat paling banyak erupsi (72 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 22 kali.

(Baca: Ada 137 Kejadian Bencana Alam Jelang Akhir Januari 2024, Banjir Terbanyak)