Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 2.724 peristiwa bencana alam di Indonesia selama periode 1 Januari-1 September 2023.
Bencana banjir masih mendominasi yaitu sebanyak 852 kejadian, diikuti cuaca ekstrem 836 kejadian.
Selanjutnya, ada 487 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 442 kejadian tanah longsor, 60 kekeringan, 24 gelombang pasang/abrasi, 21 gempa bumi, serta 2 kejadian erupsi gunung api.
Sementara, tidak ada satu pun peristiwa tsunami yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun.
(Baca: Bencana Alam Terkait Perubahan Iklim Meningkat di Skala Global)
Menurut wilayahnya, pada 1 Januari-1 September 2023 bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat, yaitu mencapai 474 kejadian. Posisinya disusul oleh Jawa Tengah dengan 408 kejadian, Sulawesi Selatan 178 kejadian, dan Aceh 157 kejadian.
Adapun BNPB mencatat, seluruh kejadian bencana itu membuat 4,2 juta orang menderita dan mengungsi, 5.552 orang luka-luka, 199 orang meninggal dunia, dan 10 orang hilang.
Bencana tersebut juga mengakibatkan 24.726 rumah mengalami kerusakan, rinciannya 3.358 rumah rusak berat, 3.689 rusak sedang, dan 17.679 rusak ringan.
Kemudian ada 704 fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat bencana, terdiri dari 339 fasilitas pendidikan, 313 fasilitas peribadatan, serta 52 fasilitas kesehatan.
(Baca: Riset IMF, El Nino Bisa Gerus Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)