Perubahan iklim menjadi salah satu kekhawatiran terbesar tak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara. Pasalnya, perubahan iklim dapat menyebabkan banyak masalah lingkungan dan mempengaruhi kesehatan manusia.
Berdasarkan survei Ipsos, banyak masyarakat dunia yang khawatir dengan dampak dari perubahan iklim di negara mereka. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari separuh atau 68% responden yang menyatakan khawatir terkait hal tersebut.
Dilihat dari masing-masing negaranya, masyarakat di Afrika Selatan menunjukkan kekhawatiran yang paling tinggi dengan dampak perubahan iklim di negaranya. Persentasenya mencapai 83%.
Chili menduduki posisi kedua dengan 80% responden yang mengatakan khawatir tentang dampak perubahan iklim. Disusul Italia dan Kolombia dengan persentase sama-sama sebesar 79%.
Terkait dengan hal tersebut, survei Ipsos juga menunjukkan bahwa masyarakat dunia percaya dengan adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah, perusahaan, dan individu dapat mengatasi masalah perubahan iklim.
Beberapa sektor bisnis dipandang memiliki tanggung jawab lebih besar untuk mengurangi kontribusinya terhadap perubahan iklim, terutama sektor energi, produsen mobil, maskapai penerbangan, dan penyedia transportasi umum.
Warga dunia pun menyadari bahwa tanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon berada di pundak individu. Sekitar 74% dari mereka yang disurvei setuju bahwa individu juga bertanggung jawab untuk mengurangi kontribusi mereka terhadap perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon.
Survei ini dilakukan pada 18 Februari-4 Maret 2022 dengan melibatkan 23.577 responden berusia 16–74 tahun yang tersebar di 31 negara.
(Baca Juga: Kepedulian Warga RI akan Pemanasan Global Naik, tapi Banyak Juga yang Skeptis)