Perusahaan teknologi Swiss yang fokus pada pemantauan kualitas udara, IQAir, menyebut hanya ada 12 wilayah, 7 di antaranya negara, yang memiliki kualitas udara terbaik pada 2024.
Wilayah-wilayah ini mengantongi rerata kualitas udara sesuai ketentuan World Health Organization (WHO), yakni konsentrasi PM2.5 di bawah 5 mikrogram per meter kubik (µg/m³).
"Secara global, hanya 12 negara atau wilayah yang mencatat konsentrasi PM2.5 di bawah pedoman WHO yaitu 5,0 µg/m³, yang sebagian besar berada di wilayah Amerika Latin dan Karibia atau Oseania," tulis IQAir dalam laporan yang dikutip pada Kamis (13/3/2025).
Negara Bahamas menduduki peringkat pertama dengan kualitas udara terbersih tahun lalu, dengan rerata konsentrasi PM2.5 hanya 2,3 µg/m³.
Kedua, wilayah Bermuda, dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 2,5 µg/m³. Skor kualitas yang sama dikantongi oleh negara Polinesia Prancis di posisi ketiga.
Keempat, Kepulauan Virgin, sebesar 2,6 µg/m³. Lalu ada negara Puerto Rico dan wilayah Montserrat dengan kualitas yang sama besar, yakni 2,7 µg/m³.
Sisanya ada Barbados, Grenada, Islandia, Selandia Baru, Australia, hingga Estonia, seperti terlihat pada grafik.
Christi Chester-Schroeder, Manajer Ilmu Kualitas Udara IQAir, mengatakan kepada Reuters pada Selasa (11/3/2024) bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas udara, salah satunya perubahan iklim.
Perubahan iklim memainkan peran yang semakin besar dalam meningkatkan polusi. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan kebakaran hutan yang lebih dahsyat dan lebih lama yang melanda sebagian Asia Tenggara dan Amerika Selatan.
(Baca Katadata: Hanya Tujuh Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO pada 2024)