Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), total luas area hutan global pada 2025 mencapai 4,14 miliar hektare (ha) pada 2025.
Sekitar 1,2 miliar ha (29%) di antaranya dikelola untuk produksi kayu dan hasil hutan non-kayu.
Kemudian 616 juta ha (15%) ditetapkan untuk pemanfaatan serbaguna, yang seringkali mencakup fungsi produksi.
"Area hutan terbesar yang ditetapkan untuk produksi berada di Eropa, yaitu seluas 548 juta ha. Angka ini lebih dari separuh area hutan di kawasan tersebut dan hampir separuh area hutan produksi global," kata FAO dalam laporan Global Forest Resources Assessment 2025.
Namun, selama periode 1990-2025, area hutan yang ditetapkan untuk produksi secara global sudah berkurang 29,8 juta ha, dan hutan pemanfaatan serbaguna berkurang 97,5 juta ha.
Selain dua fungsi tersebut, ada hutan global yang ditujukan untuk konservasi keanekaragaman hayati seluas 482 juta ha (12%) pada 2025. Luasnya bertambah 118 juta ha dibanding tahun 1990.
"Afrika memiliki area hutan terbesar yang ditetapkan untuk konservasi keanekaragaman hayati, yaitu seluas 130 juta ha, setara dengan 20% dari area hutan di kawasan tersebut," kata FAO.
Kemudian sekitar 386 juta ha (9%) hutan global ditetapkan untuk perlindungan tanah dan air, naik 123 juta ha dibanding tahun 1990.
Eropa memiliki area hutan terluas untuk perlindungan tanah dan air, yaitu 173 juta ha, setara 17% dari total luas hutan di kawasan tersebut. Namun, proporsi hutan terbesar yang ditetapkan untuk fungsi ini berada di Asia, yakni 20%.
Ada pula 221 juta ha (5%) hutan global yang dialokasikan untuk pelayanan sosial pada 2025, seperti rekreasi, pariwisata, pendidikan, penelitian, serta konservasi situs budaya dan spiritual.
Luas hutan untuk pelayanan sosial ini meningkat 79,2 juta ha dibanding tahun 1990, dengan laju peningkatan tertinggi terjadi pada periode 2015-2025. Kawasan Amerika Selatan memiliki area hutan pelayanan sosial terluas, yaitu 154 juta ha.
Berikut daftar lengkap proporsi hutan global berdasarkan tujuan pengelolaan utama pada 2025, menurut FAO:
- Produksi: 29%
- Pemanfaatan serbaguna: 15%
- Konservasi biodiversitas/keanekaragaman hayati: 12%
- Perlindungan tanah dan air: 9%
- Pelayanan sosial (rekreasi, edukasi, riset, konservasi budaya): 5%
- Lainnya: 7%
- Tidak ada penetapan: 4%
- Tidak diketahui: 18%.
(Baca: Daftar Masalah Lingkungan yang Jadi Prioritas Warga Indonesia Kuartal II 2025)