"Intensitas emisi gas rumah kaca" adalah ukuran emisi yang dihasilkan dari aktivitas perekonomian.
Intensitas yang turun mengindikasikan ada upaya pengurangan emisi atau dekarbonisasi ekonomi. Sebaliknya, intensitas yang naik mencerminkan aktivitas ekonomi semakin tak ramah lingkungan.
(Baca: 10 Negara Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar 2023)
Menurut data European Commission, pada tahun 1990 intensitas emisi gas rumah kaca global mencapai 0,54 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2eq) per 1.000 dolar yang dihitung dengan metode purchasing power parity (PPP).
Dengan kata lain, jika dirata-ratakan secara global, saat itu setiap aktivitas ekonomi yang menghasilkan produk domestik bruto (PDB) senilai 1.000 dolar PPP, menghasilkan pula emisi gas rumah kaca sebanyak 0,54 ton CO2eq.
Intensitasnya kemudian berangsur turun, hingga menjadi 0,32 ton CO2eq per 1.000 dolar PPP pada 2023. Ini merupakan rekor terendah dalam beberapa dekade terakhir seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Perkembangan Emisi Gas Rumah Kaca Global 1970-2023)
Kendati begitu, jika dihitung totalnya, emisi gas rumah kaca global tetap meningkat karena nilai perekonomian dunia yang makin membesar dari tahun ke tahun.
European Commission mencatat, total volume emisi gas rumah kaca global pada 2023 mencapai 52.962 juta ton CO2eq, naik 62% dibanding 1990 serta menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pengurangan emisi atau dekarbonisasi ekonomi sudah berjalan, namun belum berdampak signifikan secara global.
"Semua negara penghasil emisi utama dunia mengurangi intensitas emisi mereka per unit PDB, kecuali China, yang intensitas emisinya tetap konstan," kata European Commission dalam laporan GHG Emissions of All World Countries 2024.
(Baca: Kenaikan Suhu Global Lampaui 1,5 Derajat Celsius pada 2024)