Media online di Indonesia sangat jarang memproduksi artikel berita terkait isu lingkungan.
Hal ini terlihat dari laporan Power Mapping: Dinamika Agenda Iklim Indonesia, hasil riset kolaborasi Koaksi Indonesia, Humanis, dan Katadata Green.
(Baca: Jenis Konten Berita yang Disukai Gen Z Indonesia)
Laporan tersebut menyajikan hasil media monitoring terhadap 11 situs media daring nasional, yaitu Antara, Bisnis.com, Detik.com, Katadata, Kompas.id, Kompas TV, Kontan, Liputan6.com, Metro TV News, Mongabay Indonesia, dan Okezone.
Selama periode Agustus 2022-Agustus 2023, seluruh situs itu secara kumulatif memproduksi rata-rata 31,4 ribu artikel berita per bulan.
Namun, pemberitaan yang berisi kata kunci "ekonomi hijau" rata-rata hanya 52 artikel per bulan, setara 0,18% dari total produksi bulanan mereka.
Kemudian kata kunci "krisis iklim" rata-rata hanya muncul dalam 36 artikel per bulan (0,12%), dan kata kunci "keadilan iklim" 2 artikel per bulan (0,01%).
"Hal ini menggambarkan bagaimana isu lingkungan yang diwakilkan tiga kata kunci tersebut belum menarik minat masyarakat Indonesia," demikian dikutip dari laporan Power Mapping: Dinamika Agenda Iklim Indonesia.
(Baca: Berita Macam Apa yang Dibutuhkan Masyarakat? Ini Surveinya)