Masyarakat masih cenderung bertingkah buruk terhadap para penyintas Covid-19. Tindakan itu ditengarai beberapa faktor, seperti yang terlihat dari hasil survei Lapor Covid-19 bekerja sama dengan Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sebanyak 43,1% responden penyintas Covid-19 menilai masyarakat kurang mendapat informasi atau mengonsumsi penjelasan yang keliru. Kecemasan masyarakat juga berpengaruh terhadap perlakuannya terhadap para penyintas. Hal ini diakui 42,5% responden.
Ketakutan berlebih terhadap Covid-19 menimbulkan stigma bagi para penyintas Covid-19. Kondisi itu dapat berdampak buruk bagi orang lain, sebab memicu keengganan melakukan tes Covid-19 dan menutupi status kesehatannya. Pemerintah perlu bersikap tegas terhadap fenomena ini dengan melakukan komunikasi yang terbuka, meluruskan rumor, dan menerapkan sanksi bagi pelaku diskriminasi.
Pemerintah terus mengingatkan pentingnya Gerakan 3M untuk mengurangi laju penularan Covid-19. Masyarakat perlu membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak.