Pandemi Covid-19 telah memukul seluruh lapisan masyarakat dari beragam status sosial ekonomi. Akibatnya keluarga dengan status sosial ekonomi bawah cenderung mengurangi frekuensi belanja kebutuhan sehari-harinya. Kondisi tersebut menunjukkan kelompok kelas bawah yang paling merasakan krisis ekonomi.
Frekuensi pemenuhan terhadap belanja kebutuhan keluarga berbanding lurus dengan status sosial ekonomi responden. Secara keseluruhan, 53,8% responden semakin jarang berbelanja kebutuhan keluarga. Situasi itu didorong 57,7% responden kelompok sosial ekonomi bawah yang juga bertahan dengan mengurangi belanja sehari-hari.
Sementara itu, kelompok kelas menengah cenderung masih bisa bertahan. Sebab 48,3% responden mendominasi dengan frekuensi belanja kebutuhan keluarga yang tak berubah. Berkebalikan dengan kelompok kelas bawah, kelompok kelas atas cenderung semakin sering berbelanja untuk kebutuhan keluarga. Kondisi tersebut diakui 45% responden.