Konsumsi gula berpengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh. Gula yang masuk ke dalam tubuh haruslah tepat, tidak kurang atau tidak lebih.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, konsumsi gula berlebihan menyebabkan peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia. Keadaan tersebut terjadi karena insulin menjadi resisten, dalam arti tidak mampu menjalankan tugasnya mengolah gula menjadi energi.
Hiperglikemia menyebabkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes melitus. Diabetes yang tidak bisa dikontrol bisa mengganggu kerja organ lain, seperti jantung hingga ginjal.
(Baca juga: Banyak Orang Indonesia Suka Tambahkan Asupan Gula ke Makanan dan Minuman)
Penting untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Maka, langkah pertama adalah ketahui bahwa tubuh memiliki kadar yang seimbang. Lantas, seperti apa ambang batas kadar gula darah yang tepat untuk tubuh?
Halodoc membagikan kadar gua darah berdasarkan usia sebagai berikut.
Untuk kategori ini, batas kadar gulanya 80-200 mg/dL per hari. Kadar gula darah bisa berubah saat anak bangun tidur, makan, hingga sebelum tidur.
Kategori usia ini, kisaran gula darahnya mencapai 80-180 mg/dL per hari. Sama seperti kelompok usia sebelumnya, kondisi anak, seperti sudah makan atau belum, harus dilihat seiring pemantauan kadar gulanya.
Kadar gula darah yang dianggap normal untuk kelompok usia ini adalah 70-150 mg/dL per hari. Halodoc menyebut, diabetes yang terjadi pada remaja sangat sulit untuk dikelola karena masalah tanggung jawab dan kontrol perilaku terkait pengaruh lingkungan.
Halodoc menjelaskan kelompok usia ini lebih baik memiliki kadar gula 100-180 mg/dL per hari. Ini terhitung saat bangun tidur, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan sekira 8 jam.
Kategori kadar gula rendah adalah saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL. Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL.
Sementara itu, untuk kadar gula darah tinggi angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL setelah makan dalam waktu 1-2 jam.
"Kebanyakan orang tidak mengalami gejala sakit hingga kadar gulanya mencapai 250 mg/dL atau lebih tinggi. Tingkat gula darah tertinggi yang masih terbilang aman umumnya sekitar 160-240 mg/dL," tulis Halodoc dalam lamannya yang telah ditinjau oleh dokter Fadhli Rizal Makarim.
Sebagai catatan, membaca kadar gula yang rendah atau tinggi harus melalui pengecekan darah dan konsultasi dokter.
(Baca juga: Jangan Lupa Cek Kesehatan, Ini Batas Aman Kadar Kolesterol dalam Tubuh)