Sepanjang 2021, impor bahan obat-obatan dan kesehatan Indonesia paling banyak berasal dari Tiongkok.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor bahan obat-obatan dan kesehatan dari Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai US$2,33 miliar atau setara Rp33,28 triliun (kurs Rp14.269 per US$).
Nilai tersebut mencapai 69,41% dari total impor bahan obat-obatan dan kesehatan nasional yang mencapai US$3,36 miliar pada tahun lalu. Tingginya nilai impor komoditas tersebut seiring dengan besarnya impor vaksin, terutama vaksin Covid-19.
Impor bahan obat-obatan dan kesehatan terbesar berikutnya berasal dari Amerika Serikat, yakni mencapai US$432,57 juta pada 2021 (porsi sebesar 12,87%). Diikuti impor dari Belgia dengan nilai US$221,32 juta (6,59%), dan dari Spanyol senilai US$191,64 juta (5,7%).
Setelahnya ada Belanda dengan nilai impor bahan obat-obatan dan kesehatan ke Indonesia senilai US$70,34 juta (2,09%). Lalu dari Swiss senilai US$54 juta (1,61%), dari Prancis US$53,07 juta (1,58%), dan Puerto Riko senilai US$3,27 juta (0,1%).
Ada pula impor bahan obat-obatan dan kesehatan dari Iran dengan nilai US$847,5 ribu (0,01%), dari Dominika senilai US$481,63 ribu (0,01%), serta dari Kuba sebesar US$441,96 ribu (0,01%).
(Baca: Komoditas Impor Barang Terbesar Indonesia pada 2021, Apa Saja?)