Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 22,38 miliar pada Desember 2021. Angka ini menurun 2,04 % dibandingkan November 2021 yang sebesar US$ 22,84 miliar (m-to-m). Sementara, jika dibandingkan Desember 2020, nilai ekspor RI naik 35,30% (y-o-y).
Penurunan ekspor Desember 2021 dibanding November 2021 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 1,06%, yaitu dari US$ 21,51 miliar menjadi US$21,28 miliar. Begitu pula dengan ekspor migas yang turun 17,93% dari US$ 1,33 miliar menjadi US$ 1,09 miliar.
Secara tahunan, ekspor nonmigas tercatat meningkat 37,13% dari US$ 15,52 miliar. Senada, ekspor migas mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 7,33% dari US$ 1,01 miliar
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Desember 2021 mencapai US$ 231,54 miliar. Nilai ini naik 41,88% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 163,19 miliar.
Sementara, nilai impor Indonesia sebesar US$ 21,35 miliar pada Desember 2021. Nilai ini naik 10,51% dibandingkan November 2021 yang sebesar US$ 19,32 miliar.
Kenaikan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh impor nonmigas yang tumbuh 10,29% dari US$ 16,30 miliar. Impor migas juga mengalami kenaikan secara bulanan sebesar 11,66% dari US$ 3,02 miliar.
Secara tahunan, impor nonmigas tercatat meningkat 38,59% dari US$ 12,95 miliar. Impor migas mengalami kenaikan secara tahunan sebesar 127,95% dari US$ 1,48 miliar.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia periode Januari-Desember 2021 mencapai US$ 196,19 miliar. Nilai ini naik 38,59% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 141,56 miliar.
Adapun, nilai ekspor Indonesia lebih tinggi dari impornya, sehingga surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 1,02 miliar pada Desember 2021. Surplus ini meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,52 miliar.
(Baca: Ekspor dan Impor Indonesia Melonjak pada Agustus 2021)