Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Gianyar, Bali, pada tahun 2024 sebesar 0.49 poin indeks. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 0.42 poin indeks, atau naik sekitar 16.67%. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023) yaitu 0.57 poin indeks, indeks kedalaman kemiskinan Gianyar menunjukkan penurunan. Secara historis, nilai tertinggi Indeks Kedalaman Kemiskinan di Gianyar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 1.07 poin indeks, sedangkan nilai terendah terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 0.27 poin indeks.
Secara keseluruhan, perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan di Gianyar cenderung fluktuatif. Pada tahun 2024, terjadi kenaikan setelah penurunan signifikan di tahun sebelumnya. Dalam lima tahun terakhir, ranking Kabupaten Gianyar di tingkat nasional juga mengalami perubahan. Pada tahun 2024, Gianyar berada di peringkat 467 se-Indonesia. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020, dengan pertumbuhan mencapai 111.11%. Namun, perlu dicatat bahwa data ini hanya mencerminkan satu aspek kemiskinan, yaitu kedalamannya, dan tidak mencerminkan luasnya kemiskinan.
(Baca: Statistik Indeks Triwulanan Hari Orang Pekerja Harian Perusahaan Konstruksi Periode 2016-2025)
Di tingkat regional Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Gianyar menempati peringkat 37. Jika dibandingkan dengan wilayah lain di pulau tersebut, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan di Gianyar berada di bawah rata-rata. Artinya, tingkat kedalaman kemiskinan di Gianyar masih lebih baik dibandingkan beberapa kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara dan Bali.
Anomali terlihat pada tahun 2020 dengan penurunan indeks yang sangat signifikan. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti program pengentasan kemiskinan yang efektif atau perubahan kondisi ekonomi secara umum. Namun, perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk memahami penyebab pasti dari penurunan tersebut. Sementara itu, kenaikan pada tahun 2024 bisa jadi merupakan dampak dari pemulihan ekonomi pasca pandemi yang belum merata di seluruh sektor.
Secara keseluruhan, data Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Gianyar menunjukkan dinamika yang kompleks. Meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2024, namun secara historis, indeks ini cenderung fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk memahami tren kemiskinan di Gianyar dan merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam menempati peringkat 464 secara nasional dengan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0.5 poin indeks. Ini menunjukkan adanya penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan turun 33.33%. Dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Agam menunjukkan indikator yang cukup baik dalam penanganan kedalaman kemiskinan.
Kota Tarakan
Kota Tarakan menduduki peringkat yang sama dengan Kabupaten Agam, yaitu 464 di tingkat nasional, dengan nilai yang sama pula sebesar 0.5 poin indeks. Akan tetapi, Kota Tarakan mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya, dengan persentase pertumbuhan turun 36.71%. Hal ini menandakan perlunya perhatian khusus dalam menangani masalah kedalaman kemiskinan di wilayah ini.
Kota Kotamobagu
Dengan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan 0.5 poin indeks, Kota Kotamobagu berada di urutan 464 secara nasional. Pertumbuhan wilayah ini menunjukkan penurunan turun 15.25%, lebih baik jika dibandingkan dengan Kota Tarakan. Peringkat ini menunjukkan bahwa Kota Kotamobagu perlu terus berupaya meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan.
(Baca: Statistik Indeks Triwulanan Pekerja Tetap Konstruksi Periode 2016-2025)
Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin mencatatkan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0.49 poin indeks dan menempati peringkat 467 di tingkat nasional. Pertumbuhan wilayah ini mengalami penurunan turun 10.91%. Meski demikian, Kota Banjarmasin menunjukkan hasil yang relatif lebih baik dibandingkan dengan wilayah lain dalam daftar ini.
Kabupaten Mempawah
Kabupaten Mempawah juga memiliki nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0.49 poin indeks dan menempati peringkat 467 secara nasional. Pertumbuhannya menunjukkan penurunan turun 5.77%. Walaupun sedikit lebih baik dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Mempawah tetap perlu meningkatkan upaya untuk mengurangi kedalaman kemiskinan.
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Utara mencatat nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0.48 poin indeks dan menempati peringkat 470 di tingkat nasional. Pertumbuhannya menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 14.29%, yang menjadikannya satu-satunya wilayah dengan pertumbuhan positif dalam daftar ini. Peringkat ini mencerminkan adanya upaya yang efektif dalam penanganan kedalaman kemiskinan.
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas, dengan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan 0.48 poin indeks, menempati peringkat 470 di tingkat nasional. Wilayah ini mengalami penurunan tipis turun 2.04%. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Gunung Mas perlu terus mempertahankan dan meningkatkan program-program yang ada untuk menekan angka kemiskinan lebih lanjut.
Kabupaten Tana Tidung
Kabupaten Tana Tidung juga menempati peringkat 470 secara nasional dengan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan 0.48 poin indeks. Pertumbuhan wilayah ini meningkat drastis sebesar 242.86%. Meskipun peningkatannya signifikan, Kabupaten Tana Tidung tetap harus berfokus pada upaya berkelanjutan untuk mengurangi kedalaman kemiskinan.
Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Muaro Jambi memiliki nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan 0.48 poin indeks dan berada di peringkat 470 nasional. Wilayah ini mengalami penurunan cukup signifikan turun 22.58%. Kabupaten Muaro Jambi membutuhkan perhatian khusus dan evaluasi mendalam terhadap program pengentasan kemiskinan yang ada.