Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pasar semi permanen di Sulawesi Barat pada tahun 2024 sebanyak 102 unit. Data historis menunjukkan fluktuasi, dimana pada tahun 2014 tercatat 148 unit, kemudian naik menjadi 139 unit pada 2018, lalu 103 unit pada 2019, 109 unit pada 2020, dan 108 unit pada 2021 sebelum akhirnya mencapai 102 unit di tahun 2024. Terjadi penurunan 5.56% dari tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2019-2021) yaitu 106.67 unit, jumlah pasar semi permanen pada tahun 2024 lebih rendah. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya (2014, 2018, 2019, 2020, 2021) yaitu 121.4 unit, jumlah pasar semi permanen pada tahun 2024 juga menunjukkan penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 25.9%. Dalam lima tahun terakhir, ranking Sulawesi Barat menurut pulau tetap berada di posisi 5.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Konstruksi Periode 2013-2025)
Di antara provinsi lain di Pulau Sulawesi, Sulawesi Barat menempati peringkat ke-4. Sulawesi Utara mencatatkan nilai tertinggi dengan 114 unit, disusul Gorontalo dengan 97 unit. Peringkat Sulawesi Barat secara nasional berada di posisi ke-27.
Kenaikan tertinggi jumlah pasar semi permanen di Sulawesi Barat terjadi pada tahun 2018 sebesar 148 unit. Sementara itu, penurunan terendah adalah turun 0.92% terjadi pada tahun 2021. Anomali terlihat pada tahun 2019 dengan penurunan signifikan.
Nilai tahun 2024 sebanyak 102 unit ini menempatkan Sulawesi Barat pada ranking ke-5 di pulau Sulawesi. Terjadi penurunan tipis dibanding tahun sebelumnya dimana peringkat masih sama.
Banten
Provinsi Banten menduduki peringkat ke-24 secara nasional dengan jumlah pasar semi permanen sebanyak 133 unit. Meskipun demikian, Banten mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan negatif turun 16.35%. Pada tahun 2023, jumlah pasar semi permanen di Banten adalah 159 unit. Penurunan ini menempatkan Banten pada posisi ke-6 di Pulau Jawa.
(Baca: Populasi Ayam Buras Menurut Provinsi di Jawa Timur | 2024)
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat berada di peringkat ke-25 secara nasional, mencatatkan jumlah pasar semi permanen sebanyak 128 unit. Mengalami penurunan drastis turun 22.89% dibandingkan tahun sebelumnya. Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat ke-3 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menempati peringkat ke-26 secara nasional dengan jumlah pasar semi permanen sebanyak 114 unit. Walaupun begitu, provinsi ini mengalami kontraksi turun 16.79% dibandingkan tahun sebelumnya. Sulawesi Utara berada di posisi ke-4 di Pulau Sulawesi.
Gorontalo
Gorontalo berada di posisi ke-28 secara nasional. Jumlah pasar semi permanen di Gorontalo adalah 97 unit. Provinsi ini mencatatkan penurunan sangat tipis dibanding tahun sebelumnya. Gorontalo menempati peringkat ke-6 di Pulau Sulawesi.
Maluku
Provinsi Maluku berada di peringkat ke-30 secara nasional. Jumlah pasar semi permanen Maluku adalah 78 unit, mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6.85% dibandingkan tahun sebelumnya. Maluku menjadi yang terdepan di wilayah Maluku.