Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat populasi ayam buras di Jawa Timur pada tahun 2024 sebesar 20.971.160 ekor. Data historis menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Tahun 2024 mengalami penurunan tajam sebesar 45,51% dibandingkan tahun sebelumnya, yang merupakan penurunan terbesar dalam periode 2000-2024. Kondisi ini kontras dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun sebelumnya (2021-2023) yang cenderung positif, yaitu 4,17%.
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata pertumbuhan populasi ayam buras di Jawa Timur menunjukkan penurunan yang lebih baik, yaitu 1,16%. Penurunan signifikan di tahun 2024 ini menjadi anomali tersendiri. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 7,33%, sementara penurunan terendah sebelum tahun 2024 adalah pada tahun 2021 turun 4,36%.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Pertambangan dan Penggalian Lainnya Periode 2013-2024)
Secara regional di Pulau Jawa, Jawa Timur menempati peringkat kedua dalam populasi ayam buras pada tahun 2024. Peringkat pertama diduduki oleh Jawa Barat dengan populasi 27.999.261 ekor. Secara nasional, Jawa Timur juga berada di peringkat kedua, di bawah Jawa Barat. Persentase penurunan di Jawa Timur adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.
Anomali penurunan populasi ayam buras di Jawa Timur pada tahun 2024 perlu diselidiki lebih lanjut. Penurunan ini jauh di bawah rata-rata pertumbuhan tiga dan lima tahun sebelumnya, serta penurunan terbesar dalam kurun waktu 24 tahun terakhir. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi sektor peternakan ayam buras di Jawa Timur.
Data ini menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi populasi ayam buras di Jawa Timur. Perlu dilakukan kajian komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab penurunan yang signifikan ini, serta merumuskan strategi untuk memulihkan dan meningkatkan populasi ayam buras di masa mendatang.
(Baca: Harga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2 di Bengkulu Rp.26.300 per Kg (Jumat, 5 September 2025))
Jawa Barat
Jawa Barat memimpin populasi ayam buras di Pulau Jawa dengan 27.999.261 ekor. Meski menduduki peringkat pertama, Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 6,47% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini lebih kecil dibandingkan Jawa Timur, tetapi tetap menjadi perhatian bagi perkembangan peternakan ayam buras di Jawa Barat. Pertumbuhan rata-rata selama 5 tahun terakhir (2019-2023) di Jawa Barat menunjukkan bahwa ada penurunan sebesar 5%.
Jawa Tengah
Jawa Tengah menempati urutan ketiga di Pulau Jawa dengan populasi ayam buras 17.289.985 ekor. Provinsi ini mengalami penurunan populasi paling drastis, yaitu sebesar 56,29%. Penurunan tertinggi ini perlu menjadi perhatian utama, mengingat Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan ayam buras. Data ini menunjukan kondisi yang memprihatinkan bagi peternak ayam buras di Jawa Tengah.
Sulawesi Selatan
Di luar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan mencatatkan populasi ayam buras sebesar 16.262.980 ekor. Jumlah ini menempatkan Sulawesi Selatan di urutan ke-4 secara nasional dan urutan pertama di Pulau Sulawesi. Akan tetapi, Sulawesi Selatan mengalami penurunan yang signifikan sebesar 48.33%. Penurunan ini jauh di atas rata-rata penurunan di provinsi lain.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menempati urutan kelima secara nasional dengan populasi ayam buras 10.782.867 ekor. Provinsi ini juga mengalami penurunan, tetapi tidak sebesar provinsi lain. Penurunannya adalah sebesar 27,41%. Pertumbuhan rata-rata selama 5 tahun terakhir di Sumatera Selatan menunjukkan potensi pertumbuhan yang perlu dimaksimalkan.