Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat jumlah penduduk Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan rentang usia 5-9 tahun pada 2024 adalah 5619 jiwa. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0.78% atau berkurang 44 jiwa dari 5663 jiwa pada 2023. Secara historis, jumlah penduduk usia 5-9 tahun di Sawahlunto fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami kenaikan dari 2018 ke 2019, kemudian cenderung menurun hingga 2022, dan sempat sedikit meningkat pada 2023. Rata-rata pertumbuhan penduduk usia 5-9 tahun dalam lima tahun terakhir (2019-2023) adalah -0.81%, menunjukkan tren penurunan yang lebih signifikan dibandingkan penurunan tahun ini. Ranking Kota Sawahlunto untuk jumlah penduduk usia 5-9 tahun di tingkat pulau Sumatera pada tahun 2024 adalah 151.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu 5712 jiwa, jumlah penduduk usia 5-9 tahun pada 2024 lebih rendah. Penurunan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada 2022, yaitu sebesar 3.36% atau berkurang 196 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya faktor-faktor demografis yang mempengaruhi struktur usia penduduk di Kota Sawahlunto. Secara ranking se-Indonesia, Kota Sawahlunto berada di peringkat 491 pada tahun 2024, tidak berubah dari tahun sebelumnya. Anomali terjadi pada tahun 2023, ketika sempat mengalami kenaikan sebesar 0.43%.
(Baca: Produksi Semangka Periode 2013-2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kota Sawahlunto berada di urutan yang relatif rendah dalam hal jumlah penduduk usia 5-9 tahun. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat kelahiran, migrasi, dan angka kematian. Perlu dicatat bahwa data ini hanya mencerminkan satu kelompok usia tertentu dan tidak menggambarkan keseluruhan struktur demografi Kota Sawahlunto. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif, perlu dilakukan analisis terhadap kelompok usia lainnya dan faktor-faktor demografis yang relevan.
Data perbandingan menunjukkan bahwa di Sumatera Barat, Kota Padang Panjang memiliki jumlah penduduk usia 5-9 tahun yang hampir sama dengan Kota Sawahlunto. Namun, pertumbuhan penduduk usia 5-9 tahun di Kota Padang Panjang juga mengalami penurunan, yaitu turun 0.61%. Ini menunjukkan bahwa tren penurunan jumlah penduduk usia 5-9 tahun tidak hanya terjadi di Kota Sawahlunto, tetapi juga di beberapa daerah lain di Sumatera Barat.
Secara keseluruhan, data ini memberikan gambaran tentang dinamika demografi di Kota Sawahlunto dan Sumatera Barat. Pemerintah daerah perlu memperhatikan tren ini dalam perencanaan pembangunan dan penyediaan layanan publik, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan anak-anak. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab penurunan jumlah penduduk usia 5-9 tahun dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, mencatatkan jumlah penduduk usia 5-9 tahun sebesar 6164 jiwa, menduduki peringkat ke-54 di Pulau Kalimantan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 5.71% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai sebesar 333 jiwa. Pertumbuhan ini tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang cenderung mengalami penurunan. Dengan nilai tersebut, Sukamara memperlihatkan dinamika demografis yang positif dalam kelompok usia ini.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$14.910 /Ton (Senin, 08 Desember 2025))
Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, memiliki 5791 jiwa penduduk usia 5-9 tahun dan menempati peringkat ke-150 di Sumatera. Kabupaten ini mengalami penurunan turun 1.23% dari tahun sebelumnya dengan selisih nilai turun 72 jiwa. Dibandingkan dengan daerah lain, penurunan persentase ini lebih rendah, dan pertumbuhan ini perlu diperhatikan untuk mengevaluasi kebijakan kependudukan di daerah tersebut.
Kabupaten Intan Jaya
Kabupaten Intan Jaya, Papua, dengan jumlah penduduk usia 5-9 tahun sebanyak 4603 jiwa berada di peringkat ke-27 di Pulau Papua. Pertumbuhan yang mencolok sebesar 24.61% atau dengan selisih 1133 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan dinamika kependudukan yang sangat signifikan, membedakan Intan Jaya dari wilayah lain yang cenderung stagnan. Peringkat ke-490 se-Indonesia mencerminkan besarnya pertumbuhan ini.
Kabupaten Teluk Wondama
Kabupaten Teluk Wondama, Papua, memiliki jumlah penduduk usia 5-9 tahun sebanyak 5508 jiwa dan menduduki peringkat ke-28 di Pulau Papua. Wilayah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1.83% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai 101 jiwa. Pertumbuhan ini menunjukkan perkembangan positif dibandingkan dengan wilayah lain yang mengalami penurunan. Peringkat ke-492 secara nasional menunjukkan bagaimana pertumbuhan ini relatif signifikan di tingkat nasional.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, memiliki jumlah penduduk usia 5-9 tahun sebesar 5500 jiwa dan menempati peringkat ke-152 di Pulau Sumatera. Kota ini mengalami pertumbuhan 1.16% atau bertambah 64 jiwa dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang moderat ini menunjukkan perkembangan yang stabil di wilayah ini. Secara nasional, Kota Padang Panjang menempati peringkat ke-493.
Kabupaten Puncak
Kabupaten Puncak, Papua, memiliki jumlah penduduk usia 5-9 tahun sebanyak 5410 jiwa dan berada di peringkat ke-29 di Pulau Papua. Terjadi penurunan turun 0.61% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih -33 jiwa. Penurunan ini terbilang kecil dibandingkan dengan daerah lain yang mengalami penurunan signifikan, namun tetap menjadi perhatian untuk dievaluasi lebih lanjut. Peringkat ke-494 di Indonesia menunjukkan posisi yang relatif rendah dalam jumlah penduduk usia 5-9 tahun.