Hasil survei lembaga riset Populix menunjukkan, 52% masyarakat Indonesia mengaku punya gejala gangguan kesehatan mental.
Gejala yang dialami di antaranya perubahan mood (26%), perubahan kualitas tidur (19%), ketakutan atau kecemasan berlebihan (18%), kelelahan parah (10%), dan bingung, marah, mudah tersinggung, ketakutan, cemas, gelisah (8%).
Bagaimana cara masyarakat Indonesia menangani gejala atau gangguan kesehatan mental?
Dari riset yang sama melaporkan, hanya 9% responden yang berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog atau psikiater, saat menghadapi gangguan kesehatan mental. Mayoritas mengatasinya dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, yakni 73%. Cara kedua yang dipilih adalah mencukupi jam tidur dan istirahat (55%).
Berikut penanganan masalah kesehatan mental yang dilakukan masyarakat Indonesia:
1. Beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan (73%)
2. Mencukupi jam istirahat dan tidur (55%)
3. Pergi berlibur (46%)
4. Beraktivitas fisik (36%)
5. Berbicara dengan sahabat (34%)
6. Memperbaiki hubungan dengan orang lain (32%)
7. Menolong orang lain (27%)
8. Menyelesaikan masalah (19%)
9. Meditasi (19%)
10. Menulis catatan atau journaling (10%)
11. Mencari bantuan profesional (9%)
12. Lainnya (3%)
Survei tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Populix terhadap 1.005 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-54 tahun. Penelitian dilakukan pada 16-17 September 2022.
(Baca: Masalah Keuangan hingga Tekanan dari Pasangan Jadi Pemicu Kesehatan Mental di Indonesia)