Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan 860.100 kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada 2024. Angka ini baru 79% dari total estimasi target temuan kasus TBC nasional yang sebanyak 1,09 juta kasus.
"Kalau dibandingkan dengan target (temuan kasus), kami memang masih harus bekerja keras, karena berdasarkan target belum tercapai," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini, dalam konferensi pers daring, Selasa (21/1/2025).
Pada 2024 kasus TBC paling banyak berada di Jawa Barat dengan estimasi 234.710 kasus. Kasus TBC yang teridentifikasi di wilayah ini telah mencapai 95% dari target temuan.
Berikut daftar 10 provinsi dengan estimasi jumlah kasus TBC terbanyak nasional pada 2024:
- Jawa Barat: 234.710 kasus
- Jawa Timur: 116.752 kasus
- Jawa Tengah: 107.685 kasus
- Sumatera Utara: 74.434 kasus
- DKI Jakarta: 70.387 kasus
- Banten: 50.391 kasus
- Sulawesi Selatan: 45.556 kasus
- Sumatera Selatan: 37.946 kasus
- Lampung: 31.302 kasus
- Sumatera Barat: 25.083 kasus
Dari total temuan kasus TBC sepanjang tahun lalu, baru 89% yang telah mendapatkan pengobatan.
Ina menjelaskan, tantangan utama penanganan TBC adalah ketidakpatuhan pasien dalam menyelesaikan pengobatan, stigma sosial, dan terbatasnya tenaga kesehatan.
Saat ini Kemenkes berupaya meningkatkan kapasitas kader dan tenaga kesehatan untuk melakukan pendekatan kepada pasien. "Kami juga memastikan stok obat TBC cukup di masing-masing wilayah," kata Ina.
Kemenkes juga berencana menerapkan program vaksin TBC nasional, yang ditargetkan tersedia pada 2027.
(Baca: Indonesia, Negara dengan Kasus TB Terbesar ke-2 Global pada 2023)