Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah desa dan kelurahan ter-coverage sinyal kuat di Banten mencapai 1302 desa pada tahun 2024. Data historis menunjukkan fluktuasi dengan kenaikan signifikan pada tahun 2011 sebesar 8.44% dan penurunan terbesar pada tahun 2021 turun 2.11%. Secara keseluruhan, terlihat adanya peningkatan dari tahun 2008 (1185 desa) hingga 2024, meski dengan dinamika naik turun setiap tahunnya. Pertumbuhan tahun 2024 sebesar 8.05% menunjukkan pemulihan yang cukup baik setelah penurunan di tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023), jumlah desa dengan sinyal kuat pada 2024 mengalami peningkatan. Rata-rata tiga tahun sebelumnya adalah sekitar 1219 desa, sedangkan pada 2024 mencapai 1302 desa. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya (2019-2023), yaitu sekitar 1223 desa, pertumbuhan di tahun 2024 juga tetap lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya peningkatan infrastruktur telekomunikasi di Banten mulai membuahkan hasil positif.
(Baca: Persentase Desa yang tidak Memiliki Sinyal Internet di Jambi | 2024)
Dalam skala pulau Jawa, Banten menduduki peringkat ke-4 dalam hal jumlah desa dan kelurahan ter-coverage sinyal kuat. Secara nasional, Banten berada di peringkat ke-15. Meskipun peringkat ini tidak mengalami perubahan signifikan dalam lima tahun terakhir, peningkatan jumlah desa yang ter-coverage sinyal kuat menunjukkan adanya perbaikan. Anomali terjadi pada tahun 2021 ketika terjadi penurunan turun 2.11%, namun kemudian pulih kembali di tahun 2024 dengan pertumbuhan 8.05%.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 8.44%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan -2.11%. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa perkembangan infrastruktur telekomunikasi di Banten tidak selalu konsisten dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti investasi, kebijakan pemerintah, dan kondisi geografis. Meskipun demikian, tren secara umum menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa jumlah desa dan kelurahan yang ter-coverage sinyal kuat di Banten mengalami perkembangan positif dalam jangka panjang, meskipun terdapat fluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan ini mengindikasikan adanya perbaikan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut, yang diharapkan dapat mendukung berbagai aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menduduki peringkat ketiga di pulau Sulawesi dengan 1549 desa ter-coverage sinyal kuat. Meskipun memiliki nilai yang tinggi, pertumbuhan di provinsi ini hanya 10.09%, menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Sulawesi Utara berada di posisi ke-12, mengindikasikan infrastruktur telekomunikasi yang cukup baik di wilayah tersebut.
(Baca: Jumlah Desa dengan Jaringan Sinyal 3G/H/H+/EVDO di Jambi | 2024)
Riau
Riau berada di peringkat kelima di Sumatera, dengan nilai 1515 desa ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan Riau sebesar 1.41% merupakan angka terendah dalam daftar perbandingan, menandakan perkembangan infrastruktur sinyal yang stagnan. Secara nasional, Riau berada di urutan ke-13, menunjukkan perlunya peningkatan signifikan untuk bersaing dengan provinsi lain.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah berada di peringkat keempat di pulau Sulawesi dengan 1502 desa ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan di Sulawesi Tengah mencapai 22.11%, menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi dalam data perbandingan, menandakan investasi besar dan perkembangan pesat dalam infrastruktur telekomunikasi. Peringkat nasional provinsi ini adalah ke-14.
Jambi
Jambi berada di peringkat keenam di Sumatera, dengan 1298 desa ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan di Jambi mencapai 10.56%, menunjukkan kemajuan yang cukup baik dalam meningkatkan cakupan sinyal. Peringkat nasional provinsi ini adalah ke-16.
Bengkulu
Bengkulu berada di peringkat ketujuh di Sumatera, dengan 1239 desa ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan di Bengkulu mencapai 8.59%, menunjukkan peningkatan yang moderat dalam infrastruktur telekomunikasi. Peringkat nasional provinsi ini adalah ke-17.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat berada di peringkat kedua di Kalimantan, dengan 1168 desa ter-coverage sinyal kuat. Pertumbuhan di Kalimantan Barat mencapai 21.54%, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan cakupan sinyal di wilayah tersebut. Peringkat nasional provinsi ini adalah ke-18.