Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang 2022 ada 52.955 kasus infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 27,54% atau 14.589 kasus HIV terkait dengan faktor risiko homoseksual.
Faktor risiko penularan HIV terbesar berikutnya adalah perinatal atau kehamilan, yaitu 7.153 kasus, kemudian yang terkait hubungan heteroseksual sebanyak 6.895 kasus.
Ada pula risiko penularan HIV melalui alat suntik tidak steril sebanyak 270 kasus. Sementara, ada 12.246 kasus HIV yang terkait faktor-faktor risiko lainnya, dan 11.802 kasus tak diketahui penularannya.
Di sisi lain, tak ada kasus penularan HIV yang dilaporkan terkait dengan hubungan biseksual ataupun transfusi darah sepanjang tahun lalu.
Menurut jenis kelaminnya, mayoritas pengidap HIV di Indonesia adalah laki-laki pada 2022. Jumlahnya mencapai 31.218 kasus atau 58,95% dari total kasus HIV nasional tahun lalu.
(Baca: Laki-laki Mendominasi Jumlah Kasus HIV dan AIDS di Indonesia pada 2022)