Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 2,94 juta kasus pada Senin, 11 April 2022. Berdasarkan data GISAID, Inggris tercatat memiliki jumlah kasus Omicron terbanyak, yaitu 1,03 juta kasus. Jumlah total kasus varian Omicron di Inggris saat ini setara dengan 34,97 persen dari total kasus di dunia.
(Baca: 6 Produk Ramah Lingkungan yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat)
Setelahnya Amerika di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 3,6 persen. Jumlah jumlah kasus Omicron di negara ini dilaporkan 808,65 ribu jiwa. Sedangkan untuk statistik harian jumlah kasus Omicron terlihat naik 1,96 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 793,13 ribu jiwa.
Berikutnya, jumlah kasus Omicron di Denmark naik 8,57 persen menjadi 182,31 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di Jerman naik 4,2 persen menjadi 179,5 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya dan Perancis dengan jumlah kasus Omicron 86.358 kasus (naik 5,31%)
(Baca: KIC: Dampak Lingkungan Mulai Jadi Faktor Konsumen Membeli Produk Baru)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 9.962 kasus atau naik 1,85 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.