Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor R,S,T,U jasa lainnya menurut klasifikasi pekerjaan utama di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada tahun 2024 sebanyak 15.342 pekerja. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 40.92% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 9.400 pekerja, jumlah pekerja pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan.
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, dalam lima tahun terakhir (2019-2023), jumlah pekerja di sektor ini cenderung fluktuatif. Pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan sebesar 9.74%, kemudian diikuti penurunan yang lebih dalam pada tahun 2021 (-23.97%) dan 2022 (-35.15%). Meskipun demikian, pada tahun 2023 terjadi pemulihan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan sebesar 51.95%. Pertumbuhan tahun 2024 melanjutkan tren positif ini, bahkan melampaui pertumbuhan tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi dalam periode ini terjadi pada tahun 2023, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2022.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Aceh 2015 - 2024)
Secara ranking, Kabupaten Gresik menempati posisi ke-61 di tingkat pulau dan ke-71 di tingkat nasional pada tahun 2024. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan ranking di tingkat pulau, dari posisi ke-76 menjadi ke-61. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah pekerja di sektor ini di Kabupaten Gresik lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Jawa.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2023 dengan 51.95%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan -35.15%. Anomali terjadi pada tahun 2022 dimana terjadi penurunan yang sangat signifikan. Jika dibandingkan dengan kondisi 5 tahun terakhir, penurunan pada tahun 2022 merupakan yang terdalam.
Berikut adalah perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur dan Kalimantan:
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi mencatatkan 15.835 pekerja, menduduki peringkat ke-58 di pulau dan 68 secara nasional. Angka ini menunjukkan penurunan turun 55.17%, dengan selisih -19488 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, nilai tahun terakhir masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk Berdasarkan Profesi di Jawa Tengah | 2024)
Kabupaten Boyolali
Dengan jumlah pekerja 15.681, Kabupaten Boyolali berada di peringkat ke-59 di tingkat pulau dan 69 di tingkat nasional. Pertumbuhan positif sebesar 14.02% atau penambahan 1928 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan tren yang baik. Nilai ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan tiga tahun sebelumnya.
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro mencatatkan 15.459 pekerja, menduduki peringkat ke-60 di pulau dan 70 secara nasional. Pertumbuhan sebesar 12.63% atau penambahan 1733 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan tren positif. Peringkat ini menunjukkan Kabupaten Bojonegoro cukup kompetitif di tingkat Jawa.
Kota Samarinda
Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mencatatkan 15.119 pekerja, menduduki peringkat ke-3 di pulau dan 72 secara nasional. Penurunan -3.59% atau pengurangan -563 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan sedikit perlambatan. Meski demikian, posisinya di tingkat pulau cukup tinggi.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan 14.395 pekerja, menempati peringkat ke-4 di pulau dan 73 secara nasional. Pertumbuhan positif sebesar 51.81% atau penambahan 4913 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya, merupakan pertumbuhan yang sangat signifikan dan menandakan potensi sektor jasa yang besar di kota ini. Pertumbuhan ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan di wilayah lain yang dibandingkan.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan 14.211 pekerja, menempati peringkat ke-62 di pulau dan 74 secara nasional. Penurunan sedikit turun 1.54% atau pengurangan -222 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan sedikit perlambatan. Nilai ini merupakan yang terendah dibandingkan wilayah lain yang dibandingkan.