Berdasarkan data Global Hunger Index (GHI), indeks kelaparan masyarakat Indonesia merupakan yang tertinggi nomor tiga di Asia Tenggara pada 2022.
Indeks perhitungan GHI di bawah 9,9 poin menunjukkan kelaparan yang rendah, lalu diikuti 10-19,9 poin level moderat; 20-34,9 poin level berat; 35-49,9 poin level mengkhawatirkan; dan di atas 50 poin level sangat mengkhawatirkan.
Indonesia mendapatkan skor indeks sebesar 17,9 poin, termasuk dalam level sedang atau moderat. Ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-77 dari 121 negara. Skor tersebut berada di atas rata-rata global yang sebesar 18,2 poin.
Sementara negara dengan indeks kelaparan tertinggi di Asia Tenggara pada 2022 adalah Timor Leste, yaitu mencapai 30,6 poin atau masuk dalam level berat. Tercatat, Bumi Loro Sae menempati peringkat ke-110 secara global.
Di urutan kedua Asia Tenggara ada Laos dengan skor 19,2 poin atau masuk level moderat.
Di sisi lain, negara dengan indeks kelaparan terendah di Asia Tenggara adalah Vietnam. Negara ini memiliki skor indeks kelaparan 11,9 poin atau masuk dalam kategori moderat. Terendah berikutnya yakni Thailand yang memiliki skor 12 poin atau tergolong level moderat.
Berikut daftar indeks kelaparan masyarakat di wilayah Asia Tenggara pada 2022:
- Timor Leste: 30,6 poin
- Laos: 19,2 poin
- Indonesia: 17,9 poin
- Kamboja: 17,1 poin
- Myanmar: 15,6 poin
- Malaysia: 12,5 poin
- Thailand: 12 poin
- Vietnam: 11,9 poin
Skor GHI digunakan untuk mengukur dan melacak situasi kelaparan secara komprehensif di tingkat global, regional, dan tingkat nasional. Indikator yang termasuk dalam formula GHI mencerminkan kekurangan kalori dan gizi buruk.
Skor indeks GHI diukur berdasarkan pada empat komponen, yakni kondisi kurang gizi, anak stunting, anak bertubuh kurus, dan kematian anak.
(Baca: Angka Kelaparan Indonesia Masih Tergolong Tinggi di ASEAN)