Kredit bermasalah di sektor perdagangan dan eceran merupakan yang terbesar dibanding dengan sektor lainnya. Data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan mencatat kredit seret (Non performing Loan/NPL) di sektor perdagangan besar dan eceran pada Januari 2018 mencapai Rp 38,07 triliun atau 4,39% dari total kredit yang dikucurkan senilai Rp 867,49 triliun.
Nilai kredit bermasalah terbesar kedua adalah di sektor industri pengolahan, yakni mencapai Rp 23,07 triliun atau 2,96% dari kredit yang disalurkan Rp 778,6 triliun. Kemudian terbesar ketiga adalah sektor konstruksi dengan nilai Rp 12,85 triliun atau 5,21% dari total kredit ke sektor tersebut senilai Rp 246,77 triliun.
Dari kesepuluh sektor tersebut di bawah ini, nilai kredit bermasalah mencapai Rp 107,04 triliun atau 3,54% dari total kredit Rp 3.022,89 triliun. Sementara kredit bermasalah bank umum posisi Januari 2018 mencapai Rp 132,7 triliun atau 2,86% dari total kredit yang disalurkan Rp 4.632,3 triliun.