Nilai transaksi proprietary channel bertumbuh 28,63 persen menjadi Rp 52,55 kuadriliun pada 2022 dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, dalam sedekade terakhir nilai transaksinya melonjak 317,57 persen.
Proprietary channel adalah kanal pembayaran yang dikembangkan dan dimiliki oleh bank secara eksklusif untuk kepentingan nasabah. Teknologinya berbasis short message service (sms), mobile, web, subscriber identity module tool kit, dan/atau unstructured supplementary service data.
Internet banking masih menjadi penopang utama nilai transaksi proprietary channel perbankan, yakni mencapai Rp 42,55 kuadriliun (80,97 persen) pada 2022. Rincian nilai transaksi layanan perbankan ini sebagai berikut:
- Transaksi Pembayaran/Pembelian: Rp 1,79 kuadriliun
- Transaksi Intrabank: Rp 21,17 kuadriliun
- Transaksi Antarbank: Rp 19,59 kuadriliun
Transaksi proprietary channel yang menggunakan SMS/Mobile Banking Rp 9,99 kuadriliun (19,02 persen). Dengan rincian:
- Transaksi Pembayaran/Pembelian: Rp 585,59 triliun
- Transaksi Intrabank: Rp 6,85 kuadriliun
- Transaksi Antarbank: Rp 2,56 kuadriliun
Adapun transaksi menggunakan SMS/Mobile Banking senilai Rp 3,13 triliun (0,01 persen) pada 2022. Rinciannya sebagai berikut:
- Transaksi Pembayaran/Pembelian: Rp 64,83 miliar
- Transaksi Intrabank: Rp 2,03 triliun
- Transaksi Antarbank: Rp 1,04 triliun
Demikian pula volume transaksinya juga tumbuh 51,37 persen menjadi 11,77 miliar transaksi pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian, secara akumulasi dalam 10 tahun terakhir melonjak 510,57 persen.
Volume transaksi proprietary channel sempat menunjukkan penurunan dalam sedekade terakhir, yakni pada 2019. Namun setelah itu kembali tumbuh seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Tren Pencarian Info Layanan Keuangan Digital Naik pada 2022)