Tampaknya ada semakin banyak orang Indonesia yang berminat pada layanan keuangan digital. Pasalnya, pencarian informasi di Google soal layanan tersebut naik signifikan.
Menurut laporan Google, pada 2022 tren pencarian kata kunci "ewallet" di Indonesia naik 190% dibanding 2021 (year-on-year/yoy).
Peningkatan tren juga terjadi pada kata kunci "QRIS", "digital banking", dan "dompet digital" dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
"Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa laporan tahun ini mencatat banyak sekali momen yang bisa dijadikan perenungan mendalam," kata Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing Google Indonesia, dalam siaran persnya, Kamis (16/2/2023).
(Baca: Tren Transaksi QRIS Meningkat Pesat sejak Awal Pandemi)
Menurut data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), tren transaksi QRIS memang meningkat pesat dalam beberapa waktu belakangan.
Pada Januari 2020 volume transaksi QRIS secara nasional baru mencapai 5 juta kali dengan nilai total transaksi Rp365 miliar.
Kemudian di bulan-bulan berikutnya tren terus naik, hingga pada Agustus 2022 terdapat 91,7 juta kali transaksi QRIS dengan nilai total Rp9,66 triliun.
Di sisi lain, menurut survei Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC), pada 2021 masyarakat Indonesia yang menggunakan dompet digital baru sekitar 65,4%.
Pengguna layanan keuangan digital lainnya bahkan jauh lebih rendah, seperti pengguna mobile banking yang hanya 13,3% dan internet banking 7,7%.
Hal ini mengindikasikan bahwa pencarian informasi dan minat masyarakat akan layanan keuangan digital masih punya banyak ruang untuk tumbuh di tahun-tahun mendatang.
(Baca: Layanan Keuangan Digital Masih Kalah Populer dari Layanan Konvensional)