Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan nasabah dari kelompok terkaya, yakni mereka yang memiliki tabungan di atas Rp5 miliar, nilai akumulasinya mencapai Rp3.889 triliun pada Mei 2022. Angka ini naik 14,5% (year-on-year/yoy) dibandingkan Mei 2021 yang masih Rp3.404 triliun.
Simpanan kelompok nasabah terkaya itu merupakan kontributor terbesar bagi perbankan, dengan proporsi mencapai 51,4% dari total simpanan bank umum.
Penyumbang terbesar kedua adalah kelompok nasabah dengan tabungan kurang dari Rp100 juta. Nilai akumulasi simpanan dari tiering ini naik 3,3% (yoy) menjadi Rp974 triliun pada Mei 2022, dan berkontribusi 12,8% terhadap total simpanan.
Kemudian tiering simpanan kisaran Rp200 juta-Rp500 juta mengalami pertumbuhan 0,6% (yoy) menjadi Rp646 triliun. Jumlah ini menyumbang 8,5% dari seluruh simpanan bank umum.
Diikuti tiering kisaran Rp2 miliar-Rp5 miliar yang berkontribusi 8,2% terhadap total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp621 triliun atau naik 5,3% (yoy).
Berikutnya, tiering simpanan kisaran Rp500 juta-Rp1 miliar berkontribusi 7,3% terhadap total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp554 triliun atau naik 4,6% (yoy).
Tiering simpanan kisaran Rp1 miliar-Rp2 miliar memiliki andil 6,4% dari total simpanan, dengan nilai kumulatif Rp484 triliun atau naik 4,7% (yoy).
Adapun simpanan kisaran Rp100 juta-Rp200 juta hanya berkontribusi 5,4% dari total simpanan bank umum, dengan nilai kumulatif Rp410 triliun atau naik 6,4% (yoy).
Secara keseluruhan, LPS mencatat nominal simpanan bank umum mencapai Rp7.588 triliun pada Mei 2022, tumbuh tahunan 9,5% (yoy) atau naik 0,3% secara bulanan.
(Baca Juga: Kesenjangan Ekonomi di RI Tidak Banyak Berubah sejak 20 Tahun Lalu)