Majalah Fortune Indonesia kembali merilis daftar 100 perusahaan dengan pendapatan terbesar pada 2024. Dari daftar ini, 21 perusahaan di antaranya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Meski jumlahnya hanya setara seperlima, jumlah pendapatan mereka setara 52% dari total pendapatan Fortune Indonesia 100," kata Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno dalam siaran persnya, Jumat (8/8/2025).
Tercatat, total pendapatan dari 21 perusahaan pelat merah tersebut mencapai Rp3.098,40 triliun. Sementara jumlah pendapatan dari 100 perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune sebesar Rp5.961,76 triliun.
Pada kinerja tahun fiskal 2024, PT Pertamina menempati peringkat pertama sebagai perusahaan dengan pendapatan tertinggi nasional, yakni mencapai Rp1.217,43 triliun. Tak hanya di level BUMN, pendapatan perusahaan minyak dan gas ini juga jadi yang terbesar se-Indonesia.
Berikut daftar 19 perusahaan BUMN dengan pendapatan terbesar 2024 versi Fortune Indonesia 100:
- PT Pertamina: Rp1.217,43 triliun
- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN): Rp545,380 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI): Rp274,56 triliun
- PT Bank Mandiri: Rp206,50 triliun
- PT Telkom Indonesia Tbk: Rp149,96 triliun
- Mining Industry Indonesia (MIND ID): Rp145,211 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (BNI): Rp95,63 triliun
- PT Pupuk Indonesia: Rp81,61 triliun
- PT Garuda Indonesia: Rp55,21 triliun
- PT Semen Indonesia (SIC Group): Rp36,18 triliun
- PT Kereta Api Indonesia (KAI): Rp36,10 triliun
- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo): Rp34,83 triliun
- PT Bank Tabungan Negara (BTN): Rp34,11 triliun
- InJourney: Rp30,53 triliun
- Hutama Karya: Rp30,25 triliun
- PT Jasa Marga Tbk: Rp28,70 triliun
- Indonesia Financial Group (IFG): Rp28,29 triliun
- PT PP: Rp19,812 triliun
- PT Wijaya Karya: Rp19,24 triliun
- PT Krakatau Steel: Rp15,42 triliun
- PT Adhi Karya: Rp13,35 triliun
Sebagai catatan, data ini disusun berdasarkan kinerja tahun fiskal 2024. Tahun ini, ambang batas untuk masuk ke daftar Fortune Indonesia 100 meningkat, dari Rp10,54 triliun menjadi Rp11,42 triliun pada 2025.
“Perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan di daftar ini dari tahun ke tahun membuktikan bahwa mereka tidak hanya bereaksi terhadap perubahan, tetapi juga terus menciptakan standar baru," kata Hendra.
(Baca: Pertamina 2025: Laba 2024 Melesu, Susun Direksi Baru)