Lesunya perekonomian domestik membuat kredit perbankan Indonesia hanya tumbuh satu digit pada 2016-2017. Padahal sejak 2010-2015 kucuran pinjaman perbankan selalu tumbuh di atas 10 persen. Bahkan dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan kredit perbankan masih di bawah saat terjadi krisis finansial Amerika Serikat pada 2009. Saat itu kredit tumbuh di atas 9 persen.
Kredit perbankan domestik bahkan beberapa kali mencatat pertumbuhan hingga di atas 20 persen dengan dukungan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 persen. Namun, sejak 2013 ekonomi nasional tumbuh di bawah 6 persen. Pada 2017, ekonomi domestik ditargetkan hanya tumbuh 5,2 persen dan tahun depan sebesar 5,4 persen.
Kredit perbankan pada akhir Juni 2017 tumbuh 7,75 persen menjadi Rp 4.991 triliun dibanding Juni tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2016, penyaluran kredit perbankan tercatat hanya tumbuh 7,87 persen dibanding tahun sebelumnya.