Salah satu bank terbesar di Jepang, yakni Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) berminat untuk memiliki PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Ketertarikan tersebut sebagai bagian dari rencana perluasan bisnis perusahaan tersebut di kawasan Asia Tenggara. BTMU berencana membeli 40% saham Danamon dengan nilai US$ 1,76 miliar atau sekitar Rp 23,7 triliun.
Temasek Holding merupakan perusahaan milik Pemerintah Singapura dan menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Berdasarkan laporan keuangan per September 2017, Temasek memiliki saham BDMN melalui Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd sebesar 67,37 persen. Pemegang saham Bank Danamon lainnya adalah JPMCB – Franklin Templeton Investment Funds sebesar 6,51 persen. Sisanya dimiliki oleh masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 persen.
Aset bank Danamon saat ini mencapai Rp 173,68 triliun dan merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Pada periode Januari-September 2017, emiten yang memiliki kode perdagangan BDMN tersebut berhasil meraup laba Rp 3,03 triliun atau naik 20,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) per September 2017 sebesar 22,26 persen, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) 3,31 persen, serta rasio bunga bersih (NIM) sebesar 9,26 persen.