Harga Saham Bank Besar Turun Setahun Terakhir, Kecuali Satu Bank Ini (20 Oktober 2025)

Pasar

Premium

Adi Ahdiat 21/10/2025 13:58 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Harga saham bank-bank beraset besar di Indonesia turun dalam setahun terakhir. Pengecualian terjadi pada Bank Permata, yang harga sahamnya justru melonjak sampai 20 Oktober 2025.

Persentase Penurunan/Peningkatan Harga Saham 10 Emiten Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia Setahun Terakhir (21 Oktober 2024-20 Oktober 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Harga Saham Bank Besar Turun Setahun Terakhir, Kecuali Satu Bank Ini (20 Oktober 2025)”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Penurunan/Peningkatan Harga Saham 10 Emiten Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia Setahun Terakhir (21 Oktober 2024-20 Oktober 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Harga saham bank-bank beraset besar di Indonesia umumnya turun dalam setahun terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sampai pertengahan tahun ini, emiten bank dengan aset terbesar di dalam negeri adalah Bank Mandiri.

Namun, setahun belakangan harga saham Bank Mandiri merosot sekitar 40% (year-on-year/yoy), dari Rp7.200 (21 Oktober 2024) menjadi Rp4.300 (20 Oktober 2025).

Hal serupa terjadi pada bank-bank lain yang asetnya tergolong jumbo di skala nasional.

Selama periode 21 Oktober 2024—20 Oktober 2025, harga saham Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Central Asia (BCA) turun antara 26—28% (yoy).

Kemudian harga saham Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank CIMB Niaga, dan Bank Danamon turun antara 9—17% (yoy).

Penurunan paling ringan dialami Bank OCBC NISP, yang harga sahamnya hanya berkurang 0,4% (yoy).

Pengecualian terjadi pada Bank Permata. Dari 10 emiten bank pemilik aset terbesar di Indonesia, Bank Permata menjadi satu-satunya yang menikmati kenaikan harga saham.

Dalam setahun terakhir, harga saham Bank Permata melambung dari Rp1.075 (21 Oktober 2024) menjadi Rp5.550 (20 Oktober 2025).

Persentase kenaikan harga saham Bank Permata mencapai 416% (yoy), seperti terlihat pada grafik.

(Baca: 10 Emiten Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia Semester I 2025)

Editor : Adi Ahdiat