PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berencana untuk menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Hal tersebut bakal dilakukan untuk mendanai pembentukan Holding Ultramikro bersama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian (Persero).
Aset BRI secara proforma bakal mencapai Rp 1,52 kuadriliun setelah right issue. Nilai itu tumbuh sebesar Rp 104 triliun atau 4$ dari Rp 1,41 kuadriliun pada Maret 2021 (sebelum dilaksanakan right issue).
Pinjaman bank milik pemerintah yang berkode BBRI tersebut juga akan meningkat Rp 83 triliun atau sekitar 9% menjadi Rp 997 triliun. Demikian pula labanya diproyeksikan meningkat dari Rp 7 triliun menjadi Rp 8 triliun.
Sebagai informasi, BRI rencananya menerbitkan 28,21 miliar saham baru melalui right issue dengan harga Rp 3.400 per unitnya. Dari hasil emisi saham baru tersebut diperkirakan akan terkumpul dana Rp 95,92 triliun.
Sebanyak Rp 54,7 triliun digunakan untuk imbreng 100% saham pemerintah di Pegadaian dan 100% saham pemerintah di PNM. Sisanya sebesar Rp 41,15 triliun untuk menambah permodalan. Nantinya, Bank BRI menjadi pemegang 99,99% saham Pegadaian dan 99,99% saham PNM.
(Baca: Digabung ke Holding Utramikro, Berapa Aset PNM?)