PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp4,1 triliun (konsolidasian) pada 2021.
Raihan tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat atau 103,75% dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp2 triliun. Capaian ini juga lebih baik dibandingkan periode sebelum terjadi pandemi Covid-19, yakni pada 2019 di mana perolehan labanya berjumlah Rp3,9 triliun.
KPR dan Kredit Mobil Meningkat
Membaiknya kinerja perseroan tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit serta pendapatan operasional, yang diikuti dengan disiplin kuat dalam pengelolaan biaya.
Sepanjang tahun 2021, emiten yang awalnya bernama Bank Niaga tersebut menyalurkan kredit sebanyak Rp181,6 triliun. Adapun bisnis consumer banking tumbuh 9,2% sepanjang tahun lalu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 9,1%, serta kredit pemilikan mobil tumbuh 28,8%.
Emiten yang memiliki kode perdagangan BNGA tersebut mampu membukukan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 4,96% menjadi Rp13,09 triliun sepanjang 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Sementara beban operasional lainnya menyusut 17,12% menjadi Rp7,97 triliun pada 2021. Hal tersebut turut membuat laba CIMB Niaga melonjak tajam pada 2021.
Ekuitas perseroan tumbuh 5,7% menjadi Rp43,38 triliun pada 2021. Kewajiban juga meningkat 11,47% menjadi Rp267,41 triliun pada 2021. Alhasil, aset CIMB Niaga tumbuh 10,62% menjadi Rp310,79 triliun pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Membaiknya kinerja perseroan tersebut direspon positif oleh para investor. Harga saham BNGA ditutup naik 3,55% menjadi Rp1.020 per saham pada perdagangan Senin, 21 Februari 2022. Dengan demikian, hingga perdagangan kemarin saham CIMB Niaga telah naik 5,7% (year to date/ytd).
(Baca Juga: Inilah 3 Bank Pencetak Laba Terbesar 2021, Siapa Juaranya?)