Laporan keuangan PT Bank Tabungan Negara (BTN) menunjukkan, laba bersih perusahaan mencapai Rp3,5 triliun pada Desember 2023.
Keuntungan BTN itu naik 14,97% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp3,04 triliun pada 2022.
Meski laba lebih besar, pendapatan bunga emiten berkode BBTN ini justru menurun pada 2023. Capaiannya Rp13,62 triliun pada 2023, turun 10,06% (yoy) dari sebelumnya Rp15,14 triliun.
Rincian pendapatan dan beban bunga pada 2023 di antaranya pendapatan sebesar Rp28,27 triiun dan beban bunga Rp14,64 triliun. Sementara pada 2022, pendapatan bunga yakni Rp25,88 triliun dan beban bunga Rp10,74 triliun.
(Baca juga: BTN Raih Laba Bersih Rp1,47 Triliun pada Semester I 2023)
Jika dilihat dari pos pendapatan dan beban operasional selain bunga, naiknya laba bersih 2023 salah satunya ditopang dari komisi/provisi/fee dan administrasi sebesar Rp1,42 triliun. Naik 14,86% (yoy) dari sebelumnya Rp1,24 triliun.
“Kenaikan laba ditopang oleh meningkatnya fee based income, ketika cost of fund naik,” kata Nixon Napitulu, Direktur Utama Bank BTN di Jakarta, Senin (12/2/2024) dilansir dari Katadata.
Selain itu, ada keuntungan penjualan aset keuangan yang sebesar Rp548,06 miliar. Padahal pada 2022, pos ini boncos hingga Rp500,32 miliar. Kerugian penurunan nilai aset pun berkurang hingga 6,33% (yoy), dari Rp4,01 triliun pada 2022 menjadi Rp3,76 triliun pada 2023.
(Baca juga: Cetak Rekor, Laba Bank Mandiri Tembus Rp55 Triliun pada 2023)
Katadata mewartakan, bank BUMN ini juga mencatatkan peningkatan beberapa rasio kunci. Rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan mencapai 3,75%, sedangkan rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) meningkat 5 bps menjadi 1,07%. Rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) BTN mencapai 13,86% pada tahun 2023.
Dari segi intermediasi, BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp296,58 triliun pada tahun lalu, mengalami pertumbuhan sebesar 11,22% dari periode sebelumnya yang mencapai Rp266,66 triliun.
Pembiayaan syariah BTN juga mengalami peningkatan sebesar 17,36%, mencapai Rp 37,11 triliun dari sebelumnya R p31,62 triliun. Sebagai hasilnya, total kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp 333,7 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
(Baca juga: 5 Bank dan Unit Syariah dengan Aset Jumbo di Indonesia 2023)