Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa jumlah mesin ATM tercatat sebanyak 48 per 100.000 penduduk dewasa pada bulan Maret. Tingkat cakupan ini lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Tingkat cakupan mesin ATM mulai turun secara bertahap pada akhir tahun 2021, menyusul tren digitalisasi layanan perbankan. Semakin banyak nasabah menggunakan layanan seluler karena pemerintah sempat membatasi kegiatan masyarakat.
Nilai transaksi perbankan digital tumbuh 71,4% ke Rp5,33 kuadriliun pada bulan April dari tahun sebelumnya, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo.
Tingkat cakupan kantor layanan bank umum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan yang lebih lanjut.