Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan Non Performing Loan (Non Performing Loan (Non Performing Loan (NPL))) bank umum bukan lapangan usaha total di Nusa Tenggara Barat pada Mei 2024 tercatat 3,83%. Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp247.36 miliar. Sebelumnya menurut rekam jejak 56 tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di Nusa Tenggara Barat pernah terjadi pada Januari 2018 dengan pertumbuhan sebesar 17,4% dan untuk rata-rata dalam enam tahun terakhir yakni sebesar 1,65%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Penduduk Kabupaten Banggai Kepulauan Menghabiskan Rp99,45 per Kapita per Minggu untuk Membeli Lada)
Menurut publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data per Mei 2024, NPL bank umum bukan lapangan usaha total jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai Rp31,65 triliun. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 83,67% dari total seluruh provinsi.
Urutan pertama adalah DKI Jakarta, wilayah ini mencatatkan hingga Rp13,98 triliun. Provinsi ini mencatatkan peningkatan Rp166.63 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
(Baca: Maluku Utara Catat PDRB ADHK Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi Sebesar Rp268.27 Miliar)
Berikutnya adalah Jawa Barat yang mencatatkan NPL bank umum bukan lapangan usaha total Rp6.047,99 miliar lebih tinggi periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, NPL bank umum bukan lapangan usaha total di provinsi ini naik 1,53% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, NPL bank umum bukan lapangan usaha total di Jawa Timur naik 0,25% menjadi Rp3.513,38 miliar dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Banten dengan NPL bank umum bukan lapangan usaha total Rp1.942,13 miliar (naik 33,14%) dan NPL bank umum bukan lapangan usaha total di Sumatera Utara naik 11,2% menjadi Rp1.424,02 miliar dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan npl bank umum bukan lapangan usaha total jumlah tertinggi:
- Dki Jakarta Rp13,98 triliun
- Jawa Barat Rp6.047,99 miliar
- Jawa Timur Rp3.513,38 miliar
- Banten Rp1.942,13 miliar
- Sumatera Utara Rp1.424,02 miliar
- Jawa Tengah Rp1.379,09 miliar
- Sulawesi Selatan Rp1.103,02 miliar
- Sumatera Selatan Rp841.66 miliar
- Riau Rp759.75 miliar
- Kalimantan Timur Rp655.52 miliar