Menurut survei Populix bersama KitaLulus, dari 1.330 responden pencari kerja di Indonesia, sebanyak 30% mengaku memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang mereka lamar.
"Fenomena ini didukung oleh banyaknya perusahaan yang mengambil pendekatan dengan mengutamakan keterampilan dibandingkan latar belakang pendidikan," tulis Populix dalam laporannya yang bertajuk Bridging the Gap: Understanding Job Mismatch in Today’s Workforce.
Dari kelompok tersebut, mayoritas atau 48% melamar kerja tak sesuai latar belakang pendidikan karena menyukai bidang pekerjaan tersebut.
Kemudian 44% karena memiliki kemampuan di bidang pekerjaan yang dilamar.
Ada pula 27% yang melakukan hal serupa tanpa alasan khusus, yang penting mendapat pekerjaan; 27% karena keterbatasan lowongan kerja yang sesuai dengan pendidikannya; dan 17% untuk melanjutkan pekerjaan sebelumnya yang terlanjur berbeda bidang.
Survei Populix bersama KitaLulus ini digelar secara online pada Juni 2024 dengan melibatkan 1.330 responden pencari kerja yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 70% responden berada di Pulau Jawa dan 30% di luar Jawa.
Proporsi responden terdiri dari 64% laki-laki dan 36% perempuan. Lalu 66% responden belum bekerja dan 34% lainnya sudah bekerja saat survei berlangsung.
(Baca: Melihat Pergeseran Lapangan Kerja Kelas Menengah Indonesia)