International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan rasio angkatan kerja Sudan yang mengganggur pada 2024 mencapai 49,5%.
Angka tersebut menjadikan Sudan sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Menurut kajian Economic Research Forum (ERF) dalam Sudan's labour market in an era of shocks (Oktober 2023), ada banyak faktor yang mempengaruhi tingginya pengangguran di Sudan.
Di antaranya tingkat kelahiran anak yang tinggi, rendahnya partisipasi pendidikan, serta ketidaksetaraan gender yang menghalangi perempuan masuk ke pasar tenaga kerja.
"Sekitar 30% perempuan di Sudan menikah sebelum usia 18 tahun, dan secara median menikah pada usia 20 tahun. Perkawinan usia dini ini berkontribusi pada tingginya angka kelahiran," kata tim ERF dalam laporannya.
"Hampir separuh orang dewasa atau 49% penduduk usia 25-64 tahun di Sudan buta huruf. Sebagian besar orang dewasa lainnya bisa membaca dan menulis, tapi tidak pernah menamatkan pendidikan formal apapun," lanjutnya.
Negara lain yang penganggurannya tergolong tinggi selain Sudan adalah Afrika Selatan, Georgia, Ukraina, Makedonia Utara, Bosnia-Herzegovina, Armenia, Maroko, Spanyol,dan Albania seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Tingkat Pengangguran Indonesia Era Soeharto sampai Jokowi)