World Health Organization (WHO) memetakan sebaran penyakit kolera dalam lima regional yang diteliti.
Melansir laman Siloam Hospitals, kolera adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae. Penyakit ini membuat penderita mengalami gejala diare parah dan dehidrasi.
Negara dengan jumlah kasus kolera terbanyak urutan pertama adalah Afghanistan dengan jumlah 143.327 kasus. Kasus yang dihitung ini merupakan diare akut atau acute watery diarrhea (AWD).
Kedua adalah Pakistan dengan jumlah 60.369 kasus. Ketiga, Yaman, dengan jumlah 36.404 kasus.
Republik Demokratik Kongo menyusul di posisi keempat dengan jumlah 25.221 kasus. Kelima ada Etiopia dengan jumlah 23.931.
Selanjutnya ada Zambia, Sudan, Zimbabwe, Nigeria, dan Komoros dalam daftar 10 besar ini.
Secara total pada Januari—September 2024 terdapat 439.724 kasus kolera dan 3.432 kematian yang dilaporkan.
WHO memberi catatan, data yang disajikan bisa jadi belum mencakup semua kasus karena keterlambatan pelaporan.
WHO menambahkan, perbedaan sistem pengawasan, definisi kasus, dan kapasitas laboratorium di antara negara-negara berarti bahwa statistik kasus dan kematian kolera tidak dapat dibandingkan secara langsung.
"Selain itu, ingkat kematian kasus (CFR) global untuk kolera memerlukan pemeriksaan yang cermat karena sangat dipengaruhi oleh variasi dalam metodologi pengawasan," tulis WHO dikutip pada Selasa (19/11/2024).
Berikut 10 negara dengan kasus kolera tertinggi per September 2024:
- Afghanistan 143.327 kasus
- Pakistan 60.369 kasus
- Yemen 36.404 kasus
- Republik Demokratik Kongo 25.221 kasus
- Etiopia 23.931 kasus
- Zambia 20.219 kasus
- Sudan 20.062 kasus
- Zimbabwe 20.033 kasus
- Nigeria 10.837 kasus
- Komoros 10.433 kasus.
(Baca juga: 10 Negara dengan Kematian Akibat Kolera Tertinggi 2024)