Volume ekspor rajungan dan kepiting Indonesia tercatat naik-turun selama 2018 hingga 2024. Hal ini sesuai dengan data yang dilaporkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pada 2018, berat ekspornya mencapai 27,79 ribu ton. Volumenya turun 6,65% menjadi 25,94 ribu ton pada 2019.
Namun, volume rajungan dan kepiting naik lagi sebesar 6,45% menjadi 27,61 ribu ton pada masa pandemi Covid-19 atau 2020.
Masih fase pandemi, pengiriman kepiting dan rajungan meroket 16,53% pada 2021 menjadi 32,18 ribu ton. Volume ini menjadi yang tertinggi selama hampir tujuh tahun terakhir.
Sayangnya, bobot volume turun dua tahun berikutnya, menjadi 29,17 ribu ton pada 2022 dan 29,37 ribu ton pada 2023.
(Baca juga: Tren Volume Ekspor Cumi, Sotong, Gurita Indonesia 2018-2024)
Adapun data sementara pada 2024 mencapai 20,95 ribu ton.
Berikut rincian berat ekspor rajungan dan kepiting Indonesia pada 2018-2024:
- 2018: 27.791,62 ton
- 2019: 25.942,91 ton
- 2020: 27.616,33 ton
- 2021: 32.183,31 ton
- 2022: 29.177,61 ton
- 2023: 29.371,29 ton
- 2024 (sementara): 20.955,96 ton.
(Baca juga: Ekspor Rajungan dan Kepiting RI Cetak Rekor pada 2021)
Berikut rincian nilai ekspor rajungan dan kepiting Indonesia pada 2018-2024:
- 2018: US$472.962,12
- 2019: US$393.497,77
- 2020: US$367.519,71
- 2021: US$613.245,48
- 2022: US$484.227,86
- 2023: US$447.651,2
- 2024 (sementara): US$275.147,66.
(Baca juga: Tren Ekspor Rumput Laut Indonesia 2018-2024)