Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Semarang Turun 1,55% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 22/12/2025 13:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Semarang, Jawa Tengah (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Semarang, Jawa Tengah sebesar 4,15% pada 2024.

Angka tersebut turun 2,66% dari tahun sebelumnya sebesar 6,81%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 1,55%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Semarang lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Semarang yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 4,15% dari total penduduk.

Dibanding 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kota Semarang ada di urutan ke-2. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (4,04%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Wonosobo (13,39%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2024.

  1. Kota Salatiga: 4,04%
  2. Kota Semarang: 4,15%
  3. Kota Tegal: 5,02%
  4. Kota Pekalongan: 5,05%
  5. Kabupaten Kudus: 5,41%
  6. Kabupaten Pekalongan: 5,54%
  7. Kota Surakarta: 6,22%
  8. Kabupaten Pemalang: 6,31%
  9. Kabupaten Batang: 6,53%
  10. Kabupaten Karanganyar: 7,09%

(Baca: Umur Harapan Hidup Penduduk RI di 38 Provinsi pada 2025, Kawasan Papua Terendah)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...