Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, berat ekspor cumi, sotong, hingga gurita Indonesia tercatat naik-turun selama 2018 hingga 2024.
Pada 2018, volumenya mencapai 152,1 ribu ton. Volumenya turun 5,43% menjadi 143,84 ribu ton pada 2019.
Volume ekspor cumi, sotong, gurita turun lagi 2,64% menjadi 140,03 ribu ton pada 2020.
Namun volume ekspornya melonjak 20,12% menjadi 168,22 ribu ton pada 2021. Volume 2021 menjadi yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
Sayangnya volume ekspor harus turun tahun-tahun berikutnya, yakni menjadi 157,72 ribu ton pada 2022 dan 152,9 ribu ton pada 2023. Adapun data sementara pada 2024 mencapai 84,84 ribu ton.
(Baca juga: Ini Komoditas Utama Pelelangan Tangkapan Laut RI 2022)
Berikut rincian bobot ekspor cumi, sotong, gurita Indonesia 2018-2024:
- 2018: 152.108,58 ton
- 2019: 143.847,34 ton
- 2020: 140.036,31 ton
- 2021: 168.225,55 ton
- 2022: 157.722,81 ton
- 2023: 152.909,97 ton
- 2024 (sementara): 84.849,51 ton.
Berikut rincian nilai ekspor cumi, sotong, gurita Indonesia 2018-2024:
- 2018: US$554.594,19
- 2019: US$556.290,65
- 2020: US$509.223,24
- 2021: US$618.934,66
- 2022: US$737.127,12
- 2023: US$762.586,99
- 2024 (sementara): US$396.943,09.
(Baca juga: Tren Volume Ekspor Udang Indonesia 2018-2024)