Maluku Kantongi Angka Ketidakcukupan Pangan Anak Tertinggi di RI 2024

Nabilah Muhamad 22/12/2025 08:20 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

BPS melaporkan, pada 2024 terdapat 6,96% rumah tangga yang memiliki anak usia 7-15 tahun dengan status pangan tidak tercukupi. Berikut sebarannya.

Prevalensi Rumah Tangga dengan Anak Usia 7-15 Tahun yang Mengalami Ketidakcukupan Pangan menurut Pulau (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Maluku Kantongi Angka Ketidakcukupan Pangan Anak Tertinggi di RI 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Prevalensi Rumah Tangga dengan Anak Usia 7-15 Tahun yang Mengalami Ketidakcukupan Pangan menurut Pulau (2024)

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada 2024 terdapat 6,96% rumah tangga Indonesia yang memiliki anak usia 7-15 tahun dengan status pangan tidak tercukupi.

Meski terlihat kecil, angka prevalensi ketidakcukupan pangan atau prevalence of undernourishment (PoU) di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi.

Pada 2024, Pulau Maluku memiliki PoU tertinggi nasional, yakni mencapai 87%. Artinya, sebanyak 87 dari 100 rumah tangga yang memiliki anak usia 7-15 tahun mengalami ketidakcukupan pangan.

Posisinya disusul Papua dengan 55,32%, Nusa Tenggara 17,76%, Sulawesi 13,42%, Kalimantan 10,75%, Jawa dan Bali 3,69%, serta Sumatra 2,56%.

Menurut BPS, ketidakcukupan pangan ini didorong oleh sejumlah faktor seperti kondisi geografis yang sulit, keterbatasan infrastruktur, rendahnya aksesibilitas pangan, serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih di bawah rata-rata nasional.

"Hal ini mencerminkan bahwa ketahanan pangan di Indonesia bukan hanya dipengaruhi oleh jumlah penduduk, tetapi juga oleh faktor struktural dan geografis yang berkontribusi terhadap akses dan distribusi pangan," tulis BPS dalam laporan Analisis Isu Terkini 2025.

(Baca: Persentase Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Indonesia 2017-2024)

Editor : Erlina Fury Santika