Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Salatiga Turun 1,75% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 22/12/2025 08:54 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Salatiga, Jawa Tengah (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Salatiga, Jawa Tengah sebesar 4,04% pada 2024.

Angka tersebut turun 1,79% dari tahun sebelumnya sebesar 5,83%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 1,75%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Salatiga lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Salatiga yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 4,04% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kota Salatiga ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Wonosobo (13,39%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2024.

  1. Kota Salatiga: 4,04%
  2. Kota Semarang: 4,15%
  3. Kota Tegal: 5,02%
  4. Kota Pekalongan: 5,05%
  5. Kabupaten Kudus: 5,41%
  6. Kabupaten Pekalongan: 5,54%
  7. Kota Surakarta: 6,22%
  8. Kabupaten Pemalang: 6,31%
  9. Kabupaten Batang: 6,53%
  10. Kabupaten Karanganyar: 7,09%

(Baca: 20 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi Awal 2025)

Data Populer

Loading...