Survei Alvara Strategic menunjukkan, ada peningkatan pelanggan yang juga berdampak pada omzet usaha kuliner setelah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bermitra dengan online food delivery (OFD) atau layanan pesan makanan daring.
Jika tanpa OFD atau offline, misalnya pelanggan makan di tempat, dibawa pulang, memesan lewat WhatsApp atau media sosial, diantar sendiri oleh pelaku usaha, hanya menyumbang 43,2% pelanggan.
Sementara jika menggunakan OFD, kontribusi pelanggannya bisa mencapai 56,8%.
Rinciannya, sebanyak 22,7% pelanggan dari Gofood, 21,1% dari GrabFood, dan 12,2% dari ShopeeFood. Sisanya dengan OFD lain mencapai 0,8%.
"Dari 100% omzet yang didapat UMKM, secara rata-rata, 56,8% datang dari OFD, dan 43,2% datang dari offline," tulis Alvaro dalam laporannya yang terbit November 2022 lalu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur perkembangan digitalisasi UMKM kuliner di Indonesia dengan menggunakan OFD atau ojek online.
Sedikitnya 1.937 pelaku UMKM menjadi responden. Mereka tersebar di lima daerah besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung.
Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin error 2,27%. Adapun pelaksanaan survei pada Agustus-Oktober 2022.
(Baca juga: Pakai Delivery Online, UMKM Kuliner Akui Ada Perkembangan dari Pendapatan hingga Jumlah Toko)